Kalau kita berbicara masalah film dewasa bukan lagi hal yang tabu. Sejauh ini kita lihat banyak negara-negara besar yang mencari keuntungan melalui film-film dewasa yang mereka tampilkan. Mereka mencari keuntungan dengan memanfaat kan jaringan internet. Di Indonesia pun menjadi ladang mereka meraup keuntungan. Bisnis ini kategorinya Haram secara agama islam. Karena produser mereka bukan orang islam ya sudahlah. Kita sebaiknya menghindari ikut terjerumus sebagai orang yang memperkaya para produser-produser film dewasa.
Amerika Serikat
Ngomong masalah produksi film dewasa di dunia. Amerika negara paling banyak perusahaan yang mencari untung dalam bisnis film dewasa. Bebagai cara mereka lakukan agar situs-situs dewasa mereka nagkring di peringkat pertama di google. Keuntungannya pun tidak sedikit.
Jepang
Di asia negara jepang menjadikan negara asia terbesar yang memproduksi film dewasa. Banyak artis-artis gagal terjun kedunia gelap ini. Sama halnya dengan amerika mereka mencoba memperluas jaringan situsnya untuk meraup banyak keuntungan dari pengguna internet.
Korea Selatan
Setelah Jepang, Korea selatan menjadi negara asia lainnya yang banyak memproduksi banyak film-film dewasa. Negara korea selatan memang tidak terlalu sebesar perusahaan film dewasa jepang. Pun demikian mereka mencoba mencari peruntungan dari situs dewasa.
Rusia
Tidak di pungkiri negara rusia menjadi negara eropa yang terbesar dalam hal produksi film-film dewasa. Berbagai alasan yang di keluarkan para artisnya hingga terjun kedunia gelap. Rusia tidak sebesar amerika memang. Karena pemerintah banyak mengontrol situs-situs mereka.
Negara Amerika Latin
Kalau di amerika latin ada beberapa negara yang ada situs-situs dewasa tempat mencari peruntungan. Brazil sebagai salah satunya negara elite kawasan amerika latin popular dengan situs-situs dewasa.
Negara Afrika
Di Afrika pun ada beberapa negara yang memperoleh keuntungan besar dari bisnis gelap ini. Banyak artis-artis berkulit hitam terjun ke dunia yang lebih hitam. Mereka mengais pendapatan dari bisnis haram ini.