Langkah pemerintah menenggelamkan sarana pelayaran asing pencuri ikan mendapat kritikan dari pengamat kemaritiman.
Direktur Indonesia Maritime Institute, Y Paonganan menilai sarana pelayaran pencuri ikan yang ditenggelamkan itu hanyalah kapal kayu biasa.
Melalui akun @ypaonganan, pengamat maritim itu malah menyebut yang ditenggelamkan hanyalah sampan kayu. ".... mau berantas illegal fishing kalau hanya tahu perahu kayu..ga ngerti fishing ship raksasa yg maling ikan di laut RI.... " cuitnya, Minggu 7 Desember 2014.
Jenis kapal pencuri ikan, menurut Paonganan, seperti kapal menggunakan trawl (pukat harimau), purse seine (penangkap ikan permukaan dan melayang di air), dan kapal long line yang bisa menyapu dasar laut.
Mestinya, kapal penangkap ikan mengantongi izin dari Kementerian Kelautan dan Perikanan. Untuk mengetahui keabsahan dokumen kapal, diperlukan pemeriksaan secara langsung.
"Sebelum kapal patroli tiba di posisi mrk, mrk sdh keburu kabur krn radar canggih bisa identifikasi kapal yg mendekat..." cuit Paonganan.
"Ada juga modus namanya illegal license, satu ijin di copy utk dipake puluhan kapal...iniillegal juga kan..?" ujar Paonganan soal jenis illegal fishing.
Sementara itu, Presiden RI, Joko Widodo menegaskan, penenggelaman kapal asing pencuri ikan bukan soal gagah-gagahan atau display politik semata. Tapi, sudah masuk prinsip wilayah kedaulatan RI.
Direktur Indonesia Maritime Institute, Y Paonganan menilai sarana pelayaran pencuri ikan yang ditenggelamkan itu hanyalah kapal kayu biasa.
Melalui akun @ypaonganan, pengamat maritim itu malah menyebut yang ditenggelamkan hanyalah sampan kayu. ".... mau berantas illegal fishing kalau hanya tahu perahu kayu..ga ngerti fishing ship raksasa yg maling ikan di laut RI.... " cuitnya, Minggu 7 Desember 2014.
Jenis kapal pencuri ikan, menurut Paonganan, seperti kapal menggunakan trawl (pukat harimau), purse seine (penangkap ikan permukaan dan melayang di air), dan kapal long line yang bisa menyapu dasar laut.
Mestinya, kapal penangkap ikan mengantongi izin dari Kementerian Kelautan dan Perikanan. Untuk mengetahui keabsahan dokumen kapal, diperlukan pemeriksaan secara langsung.
"Sebelum kapal patroli tiba di posisi mrk, mrk sdh keburu kabur krn radar canggih bisa identifikasi kapal yg mendekat..." cuit Paonganan.
"Ada juga modus namanya illegal license, satu ijin di copy utk dipake puluhan kapal...iniillegal juga kan..?" ujar Paonganan soal jenis illegal fishing.
Sementara itu, Presiden RI, Joko Widodo menegaskan, penenggelaman kapal asing pencuri ikan bukan soal gagah-gagahan atau display politik semata. Tapi, sudah masuk prinsip wilayah kedaulatan RI.
Tangkapan ikan Indonesia, kata Jokowi, harus mencapai Rp300 triliun per tahun atau sesuai dengan data Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
"Jangan seperti kemarin, dengan subsidi ke nelayan Rp11 triliun, tapi hasilnya hanya Rp300 miliar per tahun," demikian ujar Presiden melalui fanpage Facebook-nya.
"Kita akan ukur secara objektif apakah setelah penenggelaman kapal asing ini, hasil tangkapan nelayan kita meningkat? Ekspor kita meningkat? Kesejahteraan nelayan meningkat?" tuturnya.
Setelah langkah penenggelaman ini akan diadakan patroli Angkatan Laut secara intensif untuk menjamin wilayah laut Indonesia bersih dari illegal fishing. Nelayan-nelayan dari bangsa sendiri harus bisa berdikari secara ekonomi.
"Kita harus berpikir jauh ke depan, berpikir untuk memperbaiki kehidupan bangsa, jangan hanya terjebak zona nyaman lalu kita takut memperbaiki keadaan," ujarnya.
"Jangan seperti kemarin, dengan subsidi ke nelayan Rp11 triliun, tapi hasilnya hanya Rp300 miliar per tahun," demikian ujar Presiden melalui fanpage Facebook-nya.
"Kita akan ukur secara objektif apakah setelah penenggelaman kapal asing ini, hasil tangkapan nelayan kita meningkat? Ekspor kita meningkat? Kesejahteraan nelayan meningkat?" tuturnya.
Setelah langkah penenggelaman ini akan diadakan patroli Angkatan Laut secara intensif untuk menjamin wilayah laut Indonesia bersih dari illegal fishing. Nelayan-nelayan dari bangsa sendiri harus bisa berdikari secara ekonomi.
"Kita harus berpikir jauh ke depan, berpikir untuk memperbaiki kehidupan bangsa, jangan hanya terjebak zona nyaman lalu kita takut memperbaiki keadaan," ujarnya.
Sumber viva.co.id